BERITA

Malinau – Tinggal menghitung hari, Kabupaten Malinau akan menggelar pesta desa demokrasi pemilihan ketua Rukun Tetangga (RT) serentak. Tercatat sebanyak 379 RT yang tersebar di 109 desa bersiap-siap mengikuti pencoblosan pada 30 Mei, pekan ini.

Asisten I Setkab Malinau Drs Emang Mering Msi berharap agar proses pemilihan umum ketua RT ini, bisa berjalan baik dengan dukungan penuh masyarakat serta tidak terlalu mempermasalahkan adanya pemilu RT. Pada dasarnya pemilihan ketua RT ini kata Emang bertujuan untuk membenahi lembaga-lembaga yang ada di desa. “Bisa aja kita main tunjuk siapa yang mau jadi ketua RT seperti cara dahulu. Tapi lebih baik lagi kalau ketua RT yang terpilih adalah hasil demokrasi,” kata Emang Mering, Jumat (20/5).

Proses pendaftaran bakal calon ketua RT susah dimulai pada 17 Mei. Pemilihan ketua RT dikoordinatori oleh setiap desa dengan membentuk panitia. Prosesnya melalui sejumlah tahapan, mulai dari penjaringan, seleksi tes tertulis dan wawancara, baru setelah itu hasilnya ditetapkan sebagai calon. “Sekurang-kurangnya harus ada 2 calon di setiap RT. Tapi lebih bagus lagi kalau calonnya ada 3 orang supaya netral,” kata Emang.

Proses wawancara kepada bakal calon (balon) dilakukan oleh kepala desa dan staf kecamatan. Emang yakin, pemerintah desa mampu melihat kemampuan para balon ketua RT. “Yang kami harapkan dari ketua RT adalah kepemimpinan, yaitu manajemen-nya dia. Misalnya bagaimana ketua RT itu bisa merencanakan dan mengkoordinasikan di dalam wilayahnya,” paparnya.

Apalagi peran ketua RT dikaitkan dengan pembangunan Malinau ke depan sangat strategis. Bukan main-main, program RT bersih dijadikan salah satu program unggulan daerah yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Gerakan Desa Membangun Gerdema (Gerdema) jilid II ini ke depan akan kami tingkatkan lagi. Model pembangunannya mengerucut sampai ketingkat RT. Jadi ketua RT kedepan bukan sekedar formalitas, tapi harus bisa berfungsi dengan baik,” tegasnya.

Kata Emang, sebuah RT yang maju nantinya, akan menampilkan hasil pembangunan di desa itu sendiri. Maka  kedepan, ada indikator-indikator yang digunakan pemerintah daerah untuk menilai RT termasuk desa. (Radar Tarakan)

sumber :humas.malinau.go.id