Rasionalisasi Lahan Untuk Data Real
17 Mei 2016Kabupaten Malinau
Malinau – Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dispertanak) Malinau berencana merasionalisasikan kembali angka produksi padi Kabupaten Malinau. Rasionalisasi dianggap penting karena ada dugaan human error saat melakukan pendataan di lapangan sebelumnya. Masalahnya, adanya estimasi atau perkiraan berlebihan.
Dikatakan Kabid Pertanian Afri ST Padan, misalnya perkiraan luas lahan, yang sangat berpengaruh pada saat melakukan pengubinan.
“Kami mau coba menyeimbangkan kembali, melihat angka itu sesuai dengan fakta di lapangan,” kata Afri.
Untuk merasionalisasikan itu, langkah pertama yang diupayakan Dispertanak adalah melakukan pemetaan lahan. Dijelaskan Afri pemetaan lahan sejatinya sudah mulai dikalukan pada tahun 2015 lalu. Namun sempat berhadapan dengan banyak kendala, sehingga baru akan direncanakan kembali di tahun 2016 ini setelah melalui surat keputusan kepala dinas. Kendala yang dimaksud misalnya karena kemungkinan ada lahan sawah milik petani yang belum terukur. Selain karena si petani tidak mengukur lahan, kemungkinan lain yaitu oetani tidak menanam padi. Sehingga secara umum yang akan diukur nanti sudah jelas yang ada tanaman padi. Tapi disamping itu kata dia, meskipun tidak ada padi namun masih terlihat ada pematang sawah juga akan tetap diukur. Ini di perkiraan jika lahan sawah kosong hanya sekitar setahun. “ kalau sudah lebih tiga tahunan ya tidak diukur,” ujarnya.
Ditambahkan Afri, pengukuran lahan tahun 2016 akan dilakukan pada saat bertepatan dengan Musim Tanam (MT) ketiga, yaitu sekitar bulan Oktober. Diharapkan, angka riil menjadi angka produksi. “Sehingga pada tahun 2017 nanti diharapkan sudah bisa seimbang,” harapnya. (Radar Tarakan)
sumber : humas.malinau.go.id
»
indikator pertanian kabupaten malinau
02 Maret 2017
»
panen padi perdana desa tanjung lapang
21 Februari 2017
»
terus gali potensi pertanian
13 Oktober 2016
»
24 petani dari 8 desa ikut slpb
03 Oktober 2016
»
maksimalkan penggarapan lahan pertanian malinau
26 September 2016
»
2.060 hektare lahan berubah jadi apl
13 September 2016