Cerita Lama yang Tak Pernah Berakhir, Daerah Perbatasan Minim Dokter
14 Maret 2017Kabupaten Malinau
MALINAU - Tenaga kesehatan yanga ada di rumah sakit, mulai dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Malinau, Rumah Sakit Bergerak Langap dan Rumah Sakit Pratama Long Ampung dinilai Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, Penduk dan KB) telah mencukupi. Di rumah sakit Pratama Long Ampung misalnya, menurut Kepala Dinkes, Penduk dan KB dr. John Felix Rundupadang menyebutkan, sudah disiapkan khusus 4 tenaga dokter umum.
Di rumah sakit Langgap, saat ini juga sudah ada 4 orang tenaga dokter. Sedangkan di RSUD Malinau saat ini sudah ada 18 dokter spesialis. Bahkan jumlah tersebut merupakan jumlah dokter spesialis terbanyak dari seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Kaltara. “Artinya, dari kemampuan dokter yang ada di rumah sakit, itu sudah cukup,” ujar dr. John Felix dalam kegiatan sapa SKPD yang dipusatkan di ruang press conference Dinas Komunikasi dan Informatika, di kantor Bupati Jalan Pusat Pemerintahan, Tanjung Belimbing, Kamis, (9/3) lalu.
Selain di rumah sakit, dijelaskan dr. John Felix, khusus tenaga kesehatan juga ditempatkan di 16 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan. Namun dokter di puskesmas tersebut, semestinya minimal diperlukan 2 dokter tiap Puskesmas, khususnya Puskesmas yang ada di wilayah-wilayah perbatasan. Sedangkan saat ini, di wilayah perbatasan itu rata-rata hanya satu orang dokter saja. Sehingga ketika ada izin atau ada tugas yang memaksa mereka harus meninggalkan kecamatan, karena kekurangan tenaga dokter di perbatasan. “Makanya, kita akan programkan untuk kembali lagi menambah tenaga dokter PTT (pegawai tidak tetap) di seluruh perbatasan Kabupaten Malinau,” ungkapnya.
Sebab, kata John Felix, sebelumnya Kabupaten Malinau merasa sangat terbantu dengan adanya penempatan tenaga dokter PTT dari pemerintah pusat. Tetapi karena program PTT dari sudah dihentikan oleh Kementerian Kesehatan dan diganti dengan progam nusantara sehat, maka Pemkab Malinau tidak lagi memprogramkan perekrutan tenaga PTT. Namun, tenaga kesehatan dalam tim nusantara sehat yang dikirimkan pusat itu, tenaga esensialnya yaitu tenaga dokter tidak ada. “Ini sangat kita sayangkan. Seharusnya dalam tim yang 8 orang itu komandannya adalah dokter. Tapi 4 tim yang dikirim terakhir tidak ada dokternya,” jelasnya.
Hal inilah, kata John Felix yang mengganggu sistem perencanaan Dinas Kesehatan, Penduk dan KB Kabupaten Malinau yang sangat mengharapkan agar tenaga dokter itu ditutupi dengan tim nusantara sehat seperti penyampaian surat Kementerian Kesehatan. “Untuk merekrut tenaga dokter PTT lagi, itu tidak serta merta langsung dilakukan karena ini juga melalui proses penganggaran. Namun kita baru akan menganggarkan pengadaan tenaga dokter pada anggaran perubahan,” pungkasnya.(ida/udn)
kaltara.prokal.co
»
buka lomba ttg dan posyantek, bupati malinau dorong tumbuh kembang ide kreatif, inovatif masyarakat
25 April 2024
»
tingkatkan produktivitas kerja dan pelayanan, bupati malinau buka sosialisasi perbaikan tambahan penghasilan tpp asn malinau
20 April 2024
»
pertama di indonesia, pelantikan pokja bunda literasi kabupaten malinau, kebaikan untuk negeri
19 April 2024
»
bupati malinau pimpin apel gabungan korpri
18 April 2024