Denkes Peduli Masyarakat Perbatasan
28 September 2016Kabupaten Malinau
KOMANDAN Detasemen Kesehatan (Dandenkes) Samarinda, Letkol (CKM) dr. Dwi Susanto mengungkapkan, pelayanan yang dilakukan oleh Detasemen Kesehatan Samarinda hanya berada dalam lingkup Pos Kesehatan (Poskes) di setiap Kodim.
Kemudian, ditambahkan lagi dengan poskes yang ada di Batalyon. Khusus untuk di Kabupaten Malinau sebagai daerah perbatasan ada dua batalyon infanteri (Yonif) yang bertugas yaitu Yonif penugasan daerah perbatasan yaitu 713 dan satu Yonif 614 Raja Pandhita yang domisilinya di Kabupaten Malinau. Semua ini ada satu seksi kesehatan dari tentara.
“Cuma, tentara itu untuk bahan material obat sangat terbatas. Sehingga, untuk satuan yang berada di Denkes wilayah Samarinda juga terbatas dan untuk tentara sendiri saja masih kurang,” tegas dr Dwi Susanto kepada media ini di Desa PUlau Sapi saat dikonfirmasi media ini terkait dengan pelayanan kesehatan wilayah perbatasan dan terpencil ke depannya, Selasa (27/9).
Sehingga, sambung dr. Dwi Susanto, dalam melaksanakan program bakti sosial ke masyarakat akan sulit dilaksanakan jika tidak ada kerja sama langsung dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI seperti yang digelar di Desa Pulau Sapi Kecamatan Mentarang, Selasa (27/9).
“Ya tidak akan bisa berpartisipasi langsung meningkatkan taraf kesehatan masyarakat karena serba terbatas, terutama di wilayah perbatasan. Tetapi kita peduli ke masyarakat, apalagi di perbatasan,” imbuhnya.
Terkait dengan usulan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sampai ke perbatasan, dr. Dwi Susanto menjelaskan, bahwa daerah-daerah yang bisa dikunjungi untuk dilakukan pelayanan yaitu wilayah yang punya akses yang mudah. Seperti di Malinau ini, ada tiga poskes yang berada dibawah naungan Denkes Samarinda, yaitu Poskes Kodim, Poskes Yonif 614/Raja Pandhita dan Yonif 713 yang penugasan di Malinau.
Sehingga, selain Denkes Samarinda membawa tenaga sendiri dari Samarinda juga akan dibantu dari Poskes-Poskes.
“Tetapi kalau dari TNI atau tentara itu hanya sebatas tenaga saja. Tapi, untuk obat dan peralatan itu, ya kita nyerah. Kalau Kemenkes menjembatani, kita mampu aja. Kendalanya ditransportasi yang sangat terbatas, apalagi kalau peswawatnya kecil-kecil (jika ke Long Nawang,” tegasnya.
Sementara itu, disinggung soal kegiatan bakti sosial pengobatan gratis hasil kerja sama Kemenkes RI dengan TNI, dr. Dwi Susanto menegaskan, kegiatan ini sebagai bentuk kependulian TNI dan pemerintah kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yagn berada di daerah perbatasan. Selain itu merupakan rangkaian kegiatan dari HUT TNI yang ke-71 pada 5 Oktober 2016 nanti.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi beban masyarakat terhadap biaya kesehatan yang cukup tinggi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini Letkol CKM Endang Suryana dari Kesdam Mulawarman, dari Dinkes Kabupaten Malinau dan lainnya. (ida)
Widayat/radar tarakan
sumber : kaltara.prokal.co
»
buka lomba ttg dan posyantek, bupati malinau dorong tumbuh kembang ide kreatif, inovatif masyarakat
25 April 2024
»
tingkatkan produktivitas kerja dan pelayanan, bupati malinau buka sosialisasi perbaikan tambahan penghasilan tpp asn malinau
20 April 2024
»
pertama di indonesia, pelantikan pokja bunda literasi kabupaten malinau, kebaikan untuk negeri
19 April 2024
»
bupati malinau pimpin apel gabungan korpri
18 April 2024