BERITA

MALINAU-Pasar murah Ramadan hari pertama, kemarin (27/6) yang dipusatkan di halaman minimarket Perusda Intimung simpang 3 lampu merah Bandara RA Bessing diserbu warga. Terutama para ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan kebutuhan sembako dengan harga murah. Pasar murah yang dibuka pukul 09.00 oleh Bupati Malinau Dr Yansen TP MSi dan dihadiri Wakil Bupati Topan Amrullah SPd MSi, para Asisten dan sejumlah pejabat di lingkungan SKPD di lingkungan Pemkab Malinau itu benar-benar dipadati masyarakat yang ingin berbelanja langsung untuk persiapan lebaran hari raya Idulftri nanti.

Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Malinau Drs HM Maksum MAP mengungkapkan, kegiatan pasar murah ini digelar selama 3 hari berturut-turut dan dibuka ditempat yang berbeda. Yakni setelah di halaman minimarket Perusda Intimung Senin (27/6), Selasa (28/6) giliran Desa Malinau Seberang Kecamatan Malinau Utara yang dipusatkan di alun-alun samping jembatan. Kemudian hari ketiga, Rabu (29/6) giliran warga Kecamatan Malinau Marat khususnya bagi warga umat Islam yang ada di Desa Barat.

Pasar murah yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Malinau tergolong paling murah dari kegiatan pasar murah yang digelar sebelum-sebelumnya. “Harga gula yang dijual secara umum mencapai Rp 15 hingga Rp 16 ribu per kilogram, namun di pasar murah ini hanya dikenakan Rp 7.500 per kilogramnya,” ungkap HM Maksum.

Kemudian harga telur di pasar umum, setiap piring berisi 30 butir dengan harga Rp 48 hingga Rp 50 ribu namun di pasar murah ini dijual dengan harga 31 ribu per piring. Susu kental manis yang semua di pasaran dijual dengan harga 10 ribu per kaleng, dijual dengan harga  Rp 7.500 per kaleng. Termasuk juga berbagai minuman dalam kemasan botol dijual lebih murah dari harga pasar umum. “Pasar murah, ya harus murah arahan pak Bupati. Agar masyarakat dapat menikmati dan membantu meringankan beban keluarga yang berpenghasilan kurang,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Malinau ini.

HM Maksum juga menjelaskan, jika barang yang disediakan panitia dalam kegiatan pasar murah ini tidak cukup maka akan terus diusahakan untuk mencukupi permintaan agar tidak berdesak-desakan.  Hal ini juga untuk menghindari adanya keributan atau monopoli pembelian, tapi lebih kepada pemerataan. Kegiatan pasar murah ini bekerja sama dengan Perusda Intimung, 4 bank yang ada di Malinau dan perusahaan BDMS/MA dan KPUC.

Sementara itu, dari kegiatan pasar murah ini antusias masyarakat untuk mendapatkan barang sembako dengan harga murah cukup tinggi dan membludak. Tak ayal, panitia juga kewalahan untuk melayani permintaan barang tersebut. Beruntung, panitia menggunakan sistem daftar barang dan disertakan daftar harga jual kepada konsumen dan dituliskan nama dalam kertas tersebut. Setelah disetorkan daftar harga dan barang tersebut, panitia punya kesempatan untuk menyiapkan barang-barang sesuai permintaan dan dibagikan sesuai dengan nomor urut pesanan. Sehingga, satu-satu nama yang disebutkan mendekati kasir dan langsung membayarnya sesuai pesanan.(ida/fly)

(WIDAYAT/RADAR TARAKAN)

sumber :kaltara.prokal.co